LOVE?? aku bersyukur kerana membaca artikel "COUPLE ITU HARAM"
namun aku cuma manusia biasa yang ingin kan seorang bakal isteri yang layak dikatakan seorang isteri...dan aku tidak lari dari menaruh perasaan terhadap seseorang..
I met few girls before after 18 yrs (insya-Allah 24th december I'll be 19th)... And pernah couple with someone yang memberi impak yg hebat ke atasku setelah ia meninggalkanku 5 bulan lalu... She's not that beautiful, tidak cantik seperti Ainul Mardhiah... but 1 thing I love about her... Dia menerima aku seadanya... well few mistakes I've made.. membuatkan si dia membenci aku... It's hard to forget at 1st... and alhamdulillah now.. Slowly i can forget her n treating her as a friend..
Though she ever said to me..
"The more I talk with you.. the more I HATE YOU!!" a phrase that always on my mind everytime I lay my head on my bed.. really in a great shock.. That makes me stay awak every night.. I only close my eyes on the couch.. if i felt my eyes really2 tired..
But don't worry.. Insya-Allah panjang umur murah rezeki.. Akan ada rombongan meminang~ :p
kalau nada.. heh heh.. Redha sja..
Biarlah... Aku tidak mengharapkan seorang wanita secantik Ainul Mardhiah.. Tidak sekaya Saidatina Khadijah.. Cuma yang aku inginkan.. Biarlah si dia itu mampu mengubahku mendekatkan diri kepada Allah... Dan biarlah c dia ini sanggup menerima segala baik buruk ku..
Wassalam..
Ahad, 21 Disember 2008
Luahan Isi Hati Seorang Insan . . .
Hiasi Hati Dengan Menangis.. Renung2kanlah
www.iluvislam.com
everlasting
Editor: deynarashid
Siapa pun kita, jangan pernah berpikir bahwa dosa-dosa yang telah dilakukan akan terpikul di pundak orang lain. Siapa pun. Pemimpinkah, tokoh yang punya banyak pengikutkah, orang kayakah. Semua kebaikan dan keburukan akan kembali ke pelakunya.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya dalam surah Al-An’am ayat 164. “…Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan.”
Lalu, pernahkah kita menghitung-hitung dosa yang telah kita lakukan. Seberapa banyak dan besar dosa-dosa itu. Jangan-jangan, hitungannya tak beda dengan jumlah nikmat Allah yang kita terima. Atau bahkan, jauh lebih banyak lagi. Masihkah kita merasa aman dengan mutu diri seperti itu. Belumkah tersadar kalau tak seorang pun mampu menjamin bahwa esok kita belum berpisah dengan dunia. Belumkah tersadar kalau tak seorang pun bisa yakin bahwa esok ia masih bisa beramal. Belumkah tersadar kalau kelak masing-masing kita sibuk mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan.
Menyadari bahwa diri teramat hina di hadapan Yang Maha Agung
Di antara keindahan iman adalah anugerah pemahaman bahwa kita begitu hina di hadapan Allah swt. Saat itulah, seorang hamba menemukan jati diri yang sebenarnya. Ia datang ke dunia ini tanpa membawa apa-apa. Dan akan kembali dengan selembar kain putih. Itu pun karena jasa baik orang lain. Apa yang kita dapatkan pun tak lebih dari anugerah Allah yang tersalur lewat lingkungan.
Kita pandai karena orang tua menyekolah kita. Seperi itulah sunnatullah yang menjadi kelaziman bagi setiap orang tua. Kekayaan yang kita peroleh bisa berasal dari warisan orang tua atau karena berkah lingkungan yang lagi-lagi Allah titipkan buat kita. Kita begitu faqir di hadapan Allah swt. Seperti itulah Allah nyatakan dalam surah Faathir ayat 15 sampai 17, “Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Jika Dia menghendaki, niscaya Dia musnahkan kamu dan mendatangkan makhluk yang baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.”
Menyadari bahwa syurga tak akan termasuki hanya dengan amal yang sedikit
Mungkin, pernah terangan-angan dalam benak kita bahwa sudah menjadi kemestian kalau Allah swt. akan memasukkan kita kedalam syurga. Fikiran itu mengalir lantaran merasa diri telah begitu banyak beramal. Siang malam, tak henti-hentinya kita menunaikan ibadah. “Pasti, pasti saya akan masuk syurga,” begitulah keyakinan diri itu muncul karena melihat amal diri sudah lebih dari cukup.
Namun, ketika perbandingan nilai dilayangkan jauh ke generasi sahabat Rasul, kita akan melihat pemandangan lain. Bahawa, para generasi sekaliber sahabat pun tidak pernah aman kalau mereka pasti masuk syurga. Dan seperti itulah dasar pijakan mereka ketika ada order-order baru yang diperintahkan Rasulullah.
Begitulah ketika turun perintah hijrah. Mereka menatap segala bayang-bayang suram soal sanak keluarga yang ditinggal, harta yang pasti akan disita, dengan satu harapan: Allah pasti akan memberikan balasan yang terbaik. Dan itu adalah pilihan yang tak boleh disia-siakan. Begitu pun ketika secara tidak disengaja, Allah mempertemukan mereka dengan pasukan yang tiga kali lebih banyak dalam daerah yang bernama Badar. Dan taruhan saat itu bukan hal nyawa. Lagi-lagi, semua itu mereka tempuh demi menyongsong investasi besar, meraih syurga.
Begitulah Allah menggambarkan mereka dalam surah Al-baqarah ayat 214. “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ‘Bilakah datangnya pertolongan Allah?’ Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”
Menyadari bahwa azab Allah teramat pedih
Apa yang bisa kita bayangkan ketika suatu ketika semua manusia berkumpul dalam tempat luas yang tak seorang pun punya hak istimewa kecuali dengan izin Allah. Jangankan hak istimewa, pakaian pun tak ada. Yang jelas dalam benak manusia saat itu cuma pada dua pilihan: syurga atau neraka. Di dua tempat itulah pilihan akhir nasib seorang anak manusia.
“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS. 80: 34-37)
Mulailah bayang-bayang pedihnya siksa neraka tergambar jelas. Kematian di dunia cuma sekali. Sementara, di neraka orang tidak pernah mati. Selamanya merasakan pedihnya siksa. Terus, dan selamanya. Seperti apa siksa neraka, Rasulullah saw pernah menggambarkan sebuah contoh siksa yang paling ringan.
“Sesungguhnya seringan-ringan siksa penghuni neraka pada hari kiamat ialah seseorang yang di bawah kedua tumitnya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya. Sedangkan ia berpendapat bahwa tidak ada seorang pun yang lebih berat siksaannya daripada itu, padahal itu adalah siksaan yang paling ringan bagi penghuni neraka.” (Bukhari dan Muslim)
Ikhlas lah kerana Allah... Bukan Ikhlas kerana Nama..
www.iLuvislam.com
nur_islam
Editor : ibnulatef
Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. (Az-Zumar 11)
Iblis menjawab, Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka. (Sad 82-83)
Ikhlas. Apa keistimewaan ikhlas sehinggakan orang yang memiliki ciri-ciri itu mendapat keredhaan dan kebaikan dunia akhirat Perkataan ikhlas selalunya digunakan ketika kita sedang memberi sesuatu dengan suka dan rela hati, kerana cinta kepada penerimanya. Tanpa kita sedari, maksud ikhlas itu jauh lebih mendalam. Ada ikhlas di dalam ikhlas dan ada ikhlas lagi di dalamnya. Sejauh mana tahap keihklasan kita -apakah niat kita yang baik pada mulanya semata-mata mendapat keredhaan Allah tapi kemudiannya dipengaruhi syaitan supaya riak itu juga dikira tidak ikhlas.
Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah s.a.w, Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda tentang seseorang yang keluar (dari rumahnya) untuk berjihad di jalan Allah, dia ingin mencari pahala dan populariti sebagai seorang yang berani, apa yang ia perolehi Nabi menjawab, Tidak ada apa-apa. Walaupun ditanya beberapa kali, jawapan Rasulullah tetap juga sama. Kemudian Nabi bersabda,
'Sesungguhnya Allah tidak menerima segala amal, kecuali amal yang dikerjakan dengan ikhlas dan untuk mencari keredhaan Allah'. (HR An-Nasa'i)
Cuba bayangkan amalan-amalan kita selama ini, apakah ianya benar-benar ikhlas kerana Allah. Apakah anda muslimah memakai jilbab yang labuh supaya kamu dipuji orang ramai dan seronok dengannya Pernahkah anda gembira jika anda dipuji orang-orang tua apabila anda ke masjid
Na'uzubillah.
Lantas, oleh kerana keikhlasan berubah-ubah bersama niat, kita perlu menetapkan niat sebelum melakukan sesuatu perkara. Sebelum keluar ke universiti, tetapkan apa niat kita belajar. Kita tidak sanggup melihat kafirun dan jahiliyyah lagi yang memegang pemerintahan negara. Kita mahu menegakkan agama islam. Kita tidak mahu digelar orang beragama yang tidak berilmu, orang da'wah yang hanya cakap pandai. Inilah sebabnya kita pergi menuntut ilmu. Semuanya lillahita'ala.
Bila anda mula gembira jika dipuji, berhati-hatilah kerana riyak hampir saja timbul lalu memadamkan segala niat awal anda yang ikhlas kerana Allah.
Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (Al-Ikhlas 4)
Apakah kita sedangkan menyamakan Allah dengan puji-pujian manusia Na'uzubillah. Anda selalu solat di masjid namun lama-kelamaan ia semakin pudar dengan riyak dalam hati. Rugilah anda. Bukanlah mengatakan solat di masjid itu riyak. Cuma kita perlu berhati-hati antara ikhlas, teladan kepada orang lain atau riyak. Tepuk dada tanya hati.
Ya Allah, apakah amalanku yang selama ini kuanggap ikhlas kerana-Mu telah dikaburi riyak. Ya Allah, jauhkanlah aku yang syirik yang nyata dan yang tidak nyata.
Rasulullah s.a.w bersabda, Mohonlah perlindungan kepada Allah dari Jubbil Huzn. Mereka bertanya, Apakah itu, wahai Rasulullah Nabi s.a.w menjawab, Suatu lembah di Neraka Jahannam, di mana setiap hari, Jahannam sendiri berlindung darinya sebanyak empat ratus kali. Mereka bertanya, Untuk siapakah ini disiapkan, wahai Rasulullah Jawab Nabi, Disiapkan untuk para qari' (pembaca Al-Quran) yang riyak dengan amalan mereka. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Na'uzubillah.
Betapa bahayanya riyak ke atas diri kita. Halus dan tidak nyata tapi mengubah keikhlasan kita dalam melakukan pekerjaan.
Manusia mengadili hanya dengan deria mereka. Namun, amal semua manusia hanya Allah yang mengetahui.
Tanda-tanda ikhlas dapat disimpulkan seperti berikut:
1. Menuduh diri berasa kurang sempurna dalam melaksanakan kewajiban kepada Allah.
2. Merasa keikhlasan dalam diri itu tiada dan selalu mempertanya keikhlasan diri sendiri.
3. Tidak terpengaruh dengan ujian atau celaan, tetapi tetap istiqamah.
4. Tidak berubah walaupun manusia berubah dalam hal ketaatan atau kemaksiatan.
5. Niat menjadi pusat pemerhatian dalam kehidupan.
6. Berusaha merahsiakan amal kebaikan kecuali ketika memberi teladan kepada orang lain.
Mungkin, orang yang menangis ketika beribadah di khalayak ramai itu lebih ikhlas daripada orang yang beribadah di dalam bilik seorang diri (yang riyak).
Sumber Ishlahul Qulub @ Menggapai Surga dengan hati, Amr Khalid.
My Favourite Story: Dari Allah untuk orang yg ikhlas, jujur & Sabar
Maka Sa'ad berkata: "Ya Rasulullah, demi Allah yang memuliakan kamu dengan kenabian. Saya mengucapkan kalimah syahadat kira-kira lapan bulan lalu dan saya datang ke sini untuk meminang orang yang ada di sini, tetapi semua mereka menolak kerana mengatakan saya ini hitam dan hodoh".
Sa'ad berkata lagi: "Ya Rasulullah, sebenarnya saya adalah daripada keturunan yang baik iaitu suku Bani Sulaim, hodohnya saya adalah daripada keturunan ibu saya."
Kemudian Rasulullah bertanya kepada yang hadir: "Adakah Amru bin Wahab yang baru masuk Islam daripada suku Tsaqief berada di sini?"
Maka yang hadir berkata: "Tidak ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah bertanya kepada Sa'ad: "Adakah kamu mengetahui di mana rumahnya?"
Sa'ad berkata: "Ya, saya tahu di mana rumahnya, ya Rasulullah."
Rasulullah berkata: "Pergilah kamu ketuk rumahnya perlahan-lahan kemudian kamu beri salam kepadanya. Apabila dia mengizinkan kamu masuk, maka katakan kepadanya bahawa Rasulullah mengahwinkan aku dengan puterinya."
Amru mempunyai seorang puteri yang cantik dan cerdik iaitu Atiqah.
Sa'ad meminang puteri Amru
Selepas Sa'ad tiba di rumah Amru, dia disambut dengan baik walaupun Amru tidak berapa senang dengan kedatangannya disebabkan mukanya yang hitam dan hodoh.
Amru semakin tidak senang apabila Sa'ad menyampaikan kata-kata Rasulullah. Dia menolaknya dengan cara kasar hingga menyebabkan Sa'ad keluar dan terus bertemu Rasulullah.
Selepas Sa'ad pergi, maka puterinya berkata: "Wahai ayah, carilah selamat sebelum turunnya wahyu membuka perbuatan kamu. Jika benar Rasulullah mengahwinkan aku dengan orang itu, maka aku terima dengan hati terbuka dan rela atas apa yang diredakan oleh Allah dan Rasul-Nya untukku."
Maka pergilah Amru ke majlis Rasulullah dan dia ditegur oleh orang yang berada di situ: "Jadi kamulah orang yang menolak pinangan Rasulullah?"
Amru berkata: "Ya benar, tetapi aku minta ampun kepada Allah kerana aku sangka dia berdusta. Apabila aku dapati dia benar maka aku terima dia dan sedia mengahwinkan dia dengan puteriku. Kami berlindung jangan sampai Allah dan Rasul-Nya menjadi murka."
Selepas itu, Sa'ad pun dikahwinkan dengan mahar sebanyak 400 dirham. Rasulullah memberitahu khabar itu kepadanya dan menyuruhnya pergi kepada isterinya.
Kesempitan wang untuk berkahwin
Lalu Sa'ad berkata: "Ya Rasulullah, demi Allah yang mengutuskan kamu sebagai nabi, saya sesungguhnya tidak ada wang dan saya terpaksa minta daripada saudara saya."
Rasulullah berkata: "Mahar untuk isteri kamu ditanggung oleh tiga orang daripada kaum mukminin. Pergilah kamu kepada Usman bin Affan dan kamu akan terima sebanyak 200 dirham. Kemudian kamu pergi kepada Abdurrahman bin Auf, kamu akan mendapat 200 dirham dan kamu pergi kepada Ali bin Abi Talib, juga sebanyak 200 dirham."
Maka Sa'ad pun pergi ke rumah Usman dan menerima lebih daripada yang disebut Rasulullah, kemudian kepada Abdurrahman, dia menerima lebih daripada 200 dirham dan akhir sekali ke rumah Ali, juga menerima lebih 200 dirham.
Panggilan Jihad
Sebaik saja Sa'ad mendapat wang itu, dia pergi ke pasar untuk membeli buah tangan untuk isterinya, tetapi tiba-tiba dia mendengar suara yang mengatakan: "Hai kuda Allah, bergeraklah kamu!
Kemudian Sa'ad mendengar suara Rasulullah berkata: "Keluarlah kamu untuk berjihad! keluarlah untuk berjihad!"
Maka Sa'ad memandang ke langit sambil berdoa: "Ya Allah, Tuhan Pencipta langit dan bumi, Tuhan kepada Muhammad maka akan aku gunakan wang ini untuk membeli sesuatu yang lebih disukai Allah dan Rasul."
Sa'ad menggunakan wang itu untuk membeli kuda, pedang, tombak dan perisai lalu dia menguatkan ikatan serban serta pinggangnya. Dia memakai topi yang cuma kelihatan dua biji mata saja lalu dia berdiri tegak di barisan depan Muhajirin hingga semua orang bertanya kepada Ali.
Maka Ali berkata: "Biarkan, mungkin dia dari Bahrain atau dari Syam dan mungkin dia datang untuk menanyakan agama sebab itu dia ingin mengorbankan diri untuk keselamatan kamu."
Kemudian Sa'ad maju ke depan dengan menggunakan tombak dan pedangnya untuk memukul serta memenggal kepala orang kafir.
Sa'ad berjuang hingga kudanya sendiri tidak kuat lagi, maka dia pun turun daripada kudanya, dia menyinsing lengannya maka dilihat oleh Rasulullah lengannya yang hitam, lalu Rasulullah berkata: "Adakah kamu Sa'ad?"
Maka Sa'ad mengaku dan terus menghadapi musuh. Akhirnya beliau gugur sebagai syahid.
Baginda bersabda: "Alangkah harum bau kamu, alangkah kasihnya Allah dan Rasul kepada kamu."
Rasulullah menangis dan kemudian tertawa, lalu Baginda memalingkan mukanya serta bersabda: "Kini dia sudah sampai di Haudh, demi Tuhan yang mempunyai Kaabah."
Selepas Rasulullah berkata demikian maka Abu Lubabah bertanya: "Ya Rasulullah, apakah Haudh itu?"
Maka Rasulullah pun menerangkan: "Haudh itu ialah telaga yang diberikan Allah kepadaku dan lebarnya ialah di antara Shan'aa Yaman hingga Busra, di tepi telaga dihiasi permata dan mutiara, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada madu, barang siapa yang minum sekali, maka dia tidak akan haus untuk selama-lamanya. "
Kemudian Rasulullah ditanya lagi: "Ya Rasulullah, mengapakah engkau menangis dan kemudian ketawa dan terus berpaling muka daripadanya? "
Lalu Rasulullah bersabda: "Aku menangis kerana rindu kepada Sa'ad dan aku tertawa kerana gembira melihat kemuliaan yang diberikan Allah kepadanya.
Aku berpaling daripadanya sebab aku melihat bakal isterinya yang terdiri daripada bidadari berebut-rebut untuk mendekatinya hingga terbuka betis mereka, maka aku pun memalingkan segera mukaku kerana malu."
Kemudian Rasulullah pun menyuruh orang mengumpulkan pedang, tombak dan kuda Sa'ad untuk diserahkan kepada bakal isterinya yang sudah diakad nikah.
Jumaat, 19 Disember 2008
1 sad story, But I respect dis guy.. Sanggup redha.. = )
Berapa Kali Nak Cakap,Couple tu Haram
www.iLuvislam.com
oleh: umairzulkefli
Pernah seketika dulu saya rasa saya tak berguna..
Masa dalam kelas kawan-kawan semua tak suka..
Saya nak 'join', kawan kata saya menyibuk..
Ada pula yang kate saya kuat emo..
Sikit-sikit nak marah..
Padahal sebenarnye saya nak tegur mereka buat bising masa belajar..
Lepas tu saya cuba buat lawak
kononnya nak tarik perhatian orang lain
saya paling gembira bila ada orang gelak bila dengar lawak saya
terutamanya pelajar-pelajar perempuan..
Budak-budak lelaki semua kata saya 'mat capub'(cari publisiti)..
tapi saya tak kesah..
asalkan ada yang terhibur..
Tapi saya tetap merasakan kekosongan..
Memang lumrah manusia..
Seoarang lelaki akan tertarik kepada wanita
Macam itulah yang saya rasa..
Saya tengok kawan-kawan dah ada yang 'couple'..
Di dorm sms awek sampai pagi..
ada yang call awek sampai satu malam boleh habis 10 ringgit..
Saya mula berfikir..
"Adakah aku perlu BERCINTA?"
Dengan menggunakan akal seorang pelajar tingkatan 4 itu..
saya pun mula menanam tekad untuk ber'couple'..
Dan masa itulah saya kenal awak..
saya rase saya dah jumpa orang yang paling penting dalam hidup saya..
Mula-mula awak jual mahal..
Tapi saya tak kisah..nak beli gak..
akhirnya, dipendekkan cerita..
saya pun mulalah BERCINTA..
Masa bercinta,memang saya sangat-sangat bersemangat
Apa orang kata..'ALL OUT'lah..
haha..
Saya selalu call awak,awak pun selalu call saya..
'gayut' malam-malam..kadang-kadang saya pun habis RM10 satu malam..
Tetapi segala PENGORBANAN yg dilakukan masa ber'couple' tu..
Tidak terasa pun kehilangannya..
Mase bercinta memang indah..
Semuanya indah..
Sikit-sikit gurau-gurau
Sikit-sikit gelak-gelak
kalau merajuk men pujuk2..
kalau 'birthday' kita sambut sama-sama..
Untuk diri ini,terasa amat bahagia..
Sebab masa itulah terasa diri ini dihargai..
Saya pernah terikir..
Biarlah kawan-kawan saya tu pandang saya semacam,
kata saya macam-macam..
Asalkan awak memahami saya..
Satu hari saya dengar ceramah..
Alhamdulillah..
Dalam ceramah tu saya sedar,saya banyak buat dosa
dan saya kena brubah..
Hidup saya mesti selari dengan Islam..
Saya kena jadi baik..
Sebab memang itu fitrah manusia..menginginakan kebaikan..
semua orang nak masuk syurga kan?
Sejak dari saat itu saya mula rapatkan diri dengan masjid..
Rapatkan diri dengan Al-Quran..
Selalu solat jemaah awal waktu..
Selalu dengar tazkirah..
Saya beli terjemahan Quran, sebab nak tadabbur Quran
Saya beli dua, satu untuk saya, satu untuk awak,
Saya taknak jadi baik seorang diri..
jadi saya ajak awak sekali..
Saya ajak awak baca Al-Quran..
saya kejut awk bangun subuh..(calling)
saya ajak awak saling beri tazkirah..
Mula-mula awak terkejut dengan perubahan saya..
Awak ingat saya dah nak jadi alim, nak brenti couple.
Saya kata,kita bukan buat benda yang salah..
bercinta kerana Allah..
Kita couple tak macam orang lain..
Orang lain couple 'jiwang-jiwang' je..
ade yang siap wat mksiat lg..
pegang-pegang tangan dan macam-macam lagi..
Tapi kita couple baik-baik..
Jaga batas-batas syara'..
Tak guna ayat jiwang-jiwang
janji taknak jumpa, takut berlaku maksiat..
cuma sms dan call je..
Dan awk terima perubahan saya itu..
Saya pun banyak nasihat awak..
Awk pun terima..
Walaupun kadang-kadang awak merajuk sebab teguran saya tu
Tapi saya faham, perubahan memerlukan masa..
Dan akhirnya saya rasa..
Hubungan kita semakin diredahai..
Saya salu doa supaya kita akan kekal sampai ke gerbang perkahwinan..
Dalam proses perubahan saya,
Saya mula menyedari bahawa berdakwah itu wajib..
Kita kena menyampaikan kepada orang tentang kebenaran.
Kalau kita tidak berdakwah..
kita akan dipertanggungjawabkan oleh Allah di akhirat kelak.
sesuai dgn firmanNya dlm surah Al-A'raf,
surah ke 7,ayat ke 164:
Dan (ingatlah) ketika suatu umat di
antara mereka berkata: "Mengapa kamu
menasihati kaum yang Allah akan
membinasakan mereka atau mengazab mereka
dengan azab yang amat keras?" Mereka
menjawab: "Agar kami mempunyai alasan
(pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu,
dan supaya mereka bertakwa".
Lepas tu saya mulalah beri tazkirah pada kawan-kawan dan adik-adik
Tegur mereka apa sahaja yang silap..
Saya tak boleh tahan bila tengok orang buat salah/dose..
Saya mesti nak tegur.
Selemah2 iman tegur dengan hati, oleh sebab saya nak jadi orang kuat iman..
Ape lagi..tegur je la depan-depan..huhu~~
Lepas tu, satu masa..
saya terbaca pasal couple..
"COUPLE HARAM"
Saya tak percaya..
tapi bila baca detail-detail yang dia bagi..
macam betul pulak..
huhu~~
tapi biasala..
kalau kita suka satu benda tu..
kita tetap akan cari alasan untuk 'membenarkan' pendapat kita..
Saya pun buat tak tahu pasal benda tu..
dan teruskan saja hubungan kita..
kita tak buat maksiat..
Kita jalan-jalan pegang tangan..
tak jiwang-jiwang..
Cuma saling ambil berat..
Tanya khabar..
Borak-borak..
Siap bagi tzkirah lagi..
Apa yang haramnya dengan benda ni?
Tak kisahlah..
Masa terus berlalu...
Masa ni dah nak dekat Trial SPM..
lagi tiga minggu sebelum trial..
dalam masa tu, saya memang rajin study dengan kawan..
buat study group
Pada masa yang sama, bagi tazkirah..
Ada yang terima..
ada juga yang buat tak tahu
Kadang-kadang bila tegur..
saya kena marah pula..
macam-macamlah alasannya
ada kata saya tegur tak berhikmah..
ada yang kata saya menunjuk-nunjuk je..
Tapi tak kisah..
saya ada tempat mengadu..
huhu~~
Suatu masa..
ketika sedang mentadabbur Al-Quran seorang diri..
saya terjumpa ayat ini..
Mengapa kamu suruh orang lain
(mengerjakan) kebajikan, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban) mu sendiri,
padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)?
Maka tidakkah kamu berfikir?
(Al-Baqarah, ayat 44)
Saya pun terfikir..
"Selama ini aku asyik tegur orang je.
Tapi aku sendiri masih banyak kekurangan,
Cepat marah, suka buang masa,
ade gak dosa-dosa yang masih dilakukan..
Macam mana ya?"
Lepas tu terjumpa pula ayat ini..
Dan janganlah kamu campur adukkan yang
hak dengan yang batil dan janganlah kamu
sembunyikan yang hak itu, sedang kamu
mengetahui.
(Al-Baqarah ayat 42)
Tiba-tiba saya terfikir satu keritikan kawan..
"Alah kau tu..cakap je berapi..gaya alim,tapi couple gak..sama aje kau
dengan kami..tegur orang konon.."
Berfikir sejenak..
Sebenarnye ber'couple' ni boleh ke tidak?
Adakah selama ini saya hanya menganggap ia boleh?
Habis tu, kenapa saya rasa malu bila mak dan ayah
tahu saya selalu berhubung dengan perempuan?
Dan terkadang saya rasa serba salah?
Macam-macam yang saya fikir..
Dipendekkan cerita lagi sekali..
saya ke Pulau Pinang untuk mengikuti satu seminar dkwh..
Saya harap dengan seminar ni kefahaman saya mengenai dakwah akan lebih mantap..
Dalam perjalanan ke seminar tu..
saya masih sms lagi dengan awak dalam bas..
sempat lagi pesan-pesan supaya jangan lupa baca Al-Quran hari ini, solat awal waktu..
Dalam fikiran saya..
"Ni kira dakwah juga..saling ingat-mengingati.."
******
Majlis malam itu berakhir dengan sesi ta'aruf,
pukul 10 semua orang dah bebas untuk aktiviti sendiri
Lagipun kami semua penat..
takkan nak panjang-panjangkan program sampai tengah malam..
pihak penganjur pun faham..
Tiba-tiba saya tergerak hati untuk bertanya dengan fasilitator yang ada di situ..
Saya rasa inilah masa terbaik untuk tanya pendapat dia tentang couple.
Tapi saya tragak-agak..
"Kalaulah betul couple tu salah..habis tu,nak
buat macam mana? Aku kena clash ke?
Alah,buat apa fikir macam tu..tanya je la. Kalau
tak buat salah, apa nak ditakutkan?"
Lalu saya menghampiri 'Brother' fasilitator tu..
Masa tu dia tengah membelek-belek terjemahan Al-Qurannya seorang diri.
"Assalamualaikum, bang, saya nak tanya sikit
boleh?"
"Em,boleh..duduklah. Nta nak tanya apa?"
"Er..macam ni,sebelum saya terlibat dengan dakwah ni, saya ada kenal seorang
kawan ni, perempuan la. Tapi bukanla setakat kawan biasa..rapat gak la. Bukan rapat biasa,tapi rapatla.."
"Bercinta ke?"
Saya malu nak cakap yang saya couple. Nanti apa pula brother tu kate..mesti dia marah nnt. Saya pun angguk. Lepas tu saya tanya..
"Sebenarnya..couple ni boleh ke tak bang?"
"Akhi, memang fitrah manusia, lelaki akan tertarik kepada perempuan, begitu juga perempuan akan tertarik kepada lelaki. Tapi dalam Islam, perasaan itu perlu dikawal dan ada batasnya. Pergaulan perlu dijaga. Allah firman dalam surah Al-Isra', surah ke 17, dalam ayat yg ke 32:
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."
"Tapi bang,saya tak nampak pun yang kami ni menghampiri zina. Niat kami baik. Saya dah cuba sedaya upaya mengawal perhubungan kami. Sms pun takdelah jiwang-jiwang, selalu bagi tazkirah lagi. Kami selang-selang bagi, hari ni saya, esok dia."
Saya tak mahu mengalah.
"Memang betul niat nta baik. Tapi ingat, niat tak pernah menghalalkan cara. Yang batil tetap sahaja batil, yang haq tetap haq. Cuba tengok ayat ni."
Sambil brother tu bukak Al-Quran dia, dan tunjuk pada saya ayat ini:
Dan (juga) kaum Ad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan setan menjadikan mereka memandang baik
perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam.
(Surah Al-Anakabut,Surah 29, ayat 38)
"Akhi, kalau nta paham ayat ni, sebenarnya apa yang berlaku pada nta ialah, setan telah buat nta pandang indah benda buruk yang nta lakukan. Walaupun nta berpandangan tajam, maksudnya nta berilmu tinggi. Memang pada mulanya niat nta baik, tapi ingat, syaitan itu sangat licik. Dia akan sedaya upaya buat nta terjerumus ke dalam kemaksiatan. Lagipun, takkanlah sepanjang masa nta sms dengan dia, nta ingat Allah. Mesti ada masanya nta hanya melayan perasaan dengan dia, kan?"
Betul juga katanya. Lepas tu saya kata, "Tapi bang, saya dah janji dengan dia taknak jumpa lg. Sebab saya tahu kalau berjumpa nanti banyak bahayanya. Dan dia pun setuju. Kami sama-sama menjaga diri. Takkanlah ia boleh membawa kepada zina juga bang?"
"Em, betul, nta dah janji taknak jumpa dengan dia lagi. Nta dah dapat
elakkan zina mata, zina tangan, zina kaki. kalau nta janji taknak call die pula, nta dapat elak zina telinga dan zina lidah. Tapi akh..masih ada zina yang tetap nta tak dapat elak apabila bercouple.."
"Zina hati?" Saya menduga.
"Betul, zina hati. Semua inilah yang Rasulullah jelaskan dalam hadithnya tentang bagaimana menghampiri zina tu. Nta boleh 'check' dalam Riyadahus Solihin, bawah bab larangan melihat wanita. Rasulullah bersabda, mata boleh berzina dgn melihat, lidah boleh berzina dengan bercakap, tangan boleh berzina dengan berpegangan. Kaki boleh berzina dengan berjalan ke arah tempat maksiat. Hati pula boleh berzina dgn merindui, mengingati dan membayangi si dia. Hakikatnye, macam mana pun nta buat, nta tetap tak dapat lari daripada zina hati."
Saya terdiam..kelu. Tak tahu apa nak dikata. Semua yang brother tu kata tiada yang salahnya. Kemudian dia sambung..
"Ana dulu pun couple gak. Lagi lama daripada nta. Sejak sekolah sampai dah masuk U, dekat nak gred. Tapi bila ana sedar apa yang ana buat ni salah, ana trus tinggalkan. Ana siap dah fikir, dialah bakal isteri ana, yang akan jadi ibu kepada anak-anak ana. Kalau nak diikutkan lagi besar masalah ana daripada nta."
"Saya risau la bang. Nanti apa kawan-kawan dia kata. Dulu saya selalu minta tolong mereka untuk rapat dengan dia. Mesti nanti mereka semua tak puas hati dengan saya. Dan dia sendiri pula, saya takut apa-apa akan jadi pada dia kalau dia tak dapat terima keputusan ni. Sebab kami dah rapat sgt."
Masa tu saya dah mula sebak. Malu betul. Menangis depan brother tu cerita pasal benda ni. Nasib baik tak ada org lain masa tu. Brother tu jwb..
"Kalau kawan-kawan dia tak puas hati pun, mereka boleh buat apa? Paling teruk pun, mereka akan mengata di belakang nta. Nta tak kurang sikit pun. Lagipun, dalam berdakwah ni, kita nak cari redha Allah, biarlah orang nak kata apa-apa sekali pun, yang penting redha Allah. Kalau Allah tak redha, semuanya dah tak bermakna lagi."
Saya trdiam lagi.
"Pasal die pula, cube nta fikir dari sudut positif, mungkin dia akan terima keputusan nta scara matang. Mungkin dia juga akan buat keputusan untuk tidak lagi bercouple. Ana yakin, die takkan buat apa-apa perkara bodoh. Kalau die buat sekalipun, itu bukan tagguungjawab nta, apa yang nta nak buat tu betul, meninggalkan maksiat. Semua orang akan tanggung balasan atas perbuatannya sndiri."
Saya dah tak dapat tahan lagi. Masa itu saya menangis, saya dah sdar yang saya kena berhenti couple. Dah jelas sekarang, couple tu haram.
"Jadi apa saya nak buat bang?"
"Ana dulu, hantar satu sms je kat dia. Ana terangkan pada dia hubungan yang dibina itu salah. Minta maaf, kita berakhir di sini. Tolong jangan cari saya lagi. Lepas itu ana terus tukar nombor. Ana tak hubungi dia langsung lepas tu."
"Maksudnya, saya tak boleh hubungi dia lagi ke? Tapi bang, saya ade juga kawan perempuan lain, boleh pula saya hubungi mereka?"
"Dengan dia ni lain. Nta dah pernah ada 'sejarah' dengan dia. Tapi, kalau nanti ditaqdirkan nta satu universiti dengan dia, satu kuliah, lepas tu kena pula buat group discussion, masa tu nta hanya layan dia hanya sebagai group discussion partner."
Tiba-tiba saya terfikir..
"Dia ni nak suruh aku clash malam ni gak ke? Sekarang gak? Takkanlah awal sangat?"
Saya cakap..
"Saya rasa saya belum ade kekuatan la bang. Boleh tak saya tunggu sampai saya ada kekuatan, baru saya tiggalkan benda ni?"
Saya ingat nak lari la. Lalu dia jawab..
"Akh, nta kena ingat. Kekuatan itu tidak boleh ditunggu, tapi ia perlu dibina. Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga kaum itu mengubah keadaannya sendiri. Nta boleh rujuk surah Ar-Ra'du,surah ke-13,ayat 11. Lagipun, nta nak tuggu sampai bila baru nak tinggalkan couple ni..abang-abang fasilitator ni pun ramai yang pernah couple, bila masuk dakwah, mereka tiggalkan."
Alamak...tak boleh lari lagilah nampaknye..saya rasa macam brother ni paksa saya clash masa tu juga.
"Semuanya dah jelas rasanya..Nampaknya saya kena tiggalkanla benda ni gak ye. Macam tak larat rasanya nak tekan button handphone ni. Rasa tak sanggup."
"Kalau tak sanggup mari ana tolong tekankan."
"Eh, tak apalah bang. Biar saya taip sendiri."
Teragak-agak saya nak taip masa tu. Tapi saya gagahkn juga diri..
"Semuanya dah jelas..buat apa aku tangguh-tangguh lagi. Takut nanti hidayah ni Allah tarik, susah pula nak tinggalkan. Kan aku selalu doa supaya dijauhkan dari maksiat..jadi rasanya, inilah masanya.."
Lalu perlahan-lahan saya taip sms tu..
"Assalamualaikum..Sebenarnya selama ini hubungan kita salah di sisi Islam. Saya ingat dengan mengubah cara pergaulan kita, ia dah dibolehkan, tapi sebenarnya ia tetap berdosa. Saya harap awak akan istiqamah meneruskan perubahan yang awak dah buat, kerana Allah. Saya minta maaf atas segala yang dah berlaku. Kalau ada jodoh insya-Allah, akan bertemu juga. Assalamualaikum.."
Berat betul nak hantar sms tu kat awk. Saya masih tak mampu nak ucap selamat tiggal. Sebab tu dalam sms tu saya hanya akhirkan dengan ucapan salam. Lepas beberapa ketika..saya tekan juga button [send].
Lepas tu tertera di skrin..
[SENDING..]
[MESSAGE SENT]
Masa tu saya rasa macam separuh hidup saya dah hilang. Macam tak percaya..saya dah hantar 1 sms, dan clash dengan awak..
"Terima kasih bang.."
"Takpe, dah tanggungjawab.."
Malam tu saya saya tidur dengan linangan air mata..tak sangka..mmg tak disangka..Saya memang tak pernah terfikir untuk clash, tapi itulah yang terbaik untuk kita sbenarnya..
Tiba-tiba saya teringat ayat Allah..surah Al-Baqarah,ayat 216..
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
*******
Masa terus berlalu.. Saya terus sibukkan diri dengan kerja-kerja lain. Dalam usaha nak lupekan awk, bukan senang,tapi saya terus cuba. Saya selalu bagi tazkirah, ingatkan orang.
Saya bagi ta'lim di msjid, terangkan pada orang, couple haram, tunjuk segala dalil.. Macam-macam yang berlaku..ada kritikan..ade gk yg stuju..tapi tak kisahlah semua tu..
Tiba-tiba satu pagi ni, dapat sms daripada awak..awak bagi gambar bunga..bawah tu ada ayat..
"Seindah gubahan pertama.."
Saya rasa awak masih tak dapat lupakan saya. Saya pun fikir.."Kena tegaskan rasanya". Lepas tu saya hantarlah sms ni. Dan rasanya itulah yg terakhir..
"Tiada yang lebih indah daripada mendapat keredahaan ilahi..seindah manapun gubahan pertama tu, selagi tak mendapat keredahaanNya, tetap tiada gunanya..
Assalamualaikum..saya tahu, dulu saya cakap, kalau ada jodoh, insya-Allah akan bertemu juga. Tapi saya taknak awak tunggu. Lupakan saya. Biar Allah yang menentukan..Lagi satu,
Jangan cari cinta manusia,
ia penuh dengan penipuan,
kekecewaan,
dan tak kekal..
Tapi carilah cinta Allah..
tiada penipuan,
tidakkan pernah mengecewakan
itulah cinta abadi..
Cinta yang diredahai..
-Yang Terakhir- "
[SEND]
[SENDING..]
[MESSAGE SENT]
Saya dah buat keputusan.
Saya pasti apa yang saya buat ni betul.
Saya yakin, Allah akan sediakan yang terbaik untuk saya.
Saya takkan berpatah balik..
Takkan..buat selama-lamanya..
KATA-KATA MUTIARA =)
Rabu, 17 Disember 2008
Jodoh Itu Ketentuan Tuhan
Jodoh Itu Ketentuan Tuhan
www.iLuvislam.com
dihantar oleh: bintang_hati
Editor: everjihad
Jodoh tiada kaitan dengan keturunan. Hanya belum sampai masanya. Ia bagai menanti jambatan untuk keseberang. Kalau panjang jambatannya, jauhlah perjalanan kita. Ada orang jodohnya cepat sebab jambatannya singkat. Usia 25 tahun rasanya belumlah terlalu lewat. Dan usia 35 tahun belum apa-apa kalau sepanjang usia itu telah digunakan untuk membina kecemerlangan. Nyatakanlah perasaan dan keinginan anda dalam doa-doa lewat solat. Allah itu Maha Mendengar. Wanita baik untuk lelaki yang baik, sebaliknya wanita jahat untuk lelaki yang jahat. Yakinlah pada janji-Nya kerana kita orang yang beriman.
Biar lambat jodoh asalkan mendapat Mr./Mrs. Right dan biar seorang diri daripada menjadi mangsa lelaki yang tidak beriman kemudian nanti. Memang kita mudah tersilap mentafsir kehidupan ini. Kita selalu sangka, aku pasti bahagia kalau mendapat ini. Hakikatnya, apabila kita benar-benar mendapat apa yang kita inginkan itu, ia juga datang bersama masalah. Kita juga selalu melihat orang memandu kereta mewah dan terdetiklah dihati kita, alangkah bahagianya orang itu. Hakikatnya, apabila kita sendiri telah memiliki kereta mewah, kita ditimpa pelbagai karenah. Tidak mustahil pula orang yang memandu kereta mewah terpaksa membayar lebih tatkala berhenti untuk membeli durian di tepi jalan.
Ketika anda terperangkap dalam kesesakan jalan raya, motosikal mencelah-celah hingga mampu berada jauh dihadapan. Anda pun mengeluh, alangkah baiknya kalau aku hanya menunggang motosikal itu dan cepat sampai ke tempat yang dituju. Padahal si penunggang motosikal sedang memikirkan bilakah dia akan memandu kereta. Bukan semua yang anda sangka membahagiakan itu benar-benar membahagiakan. Bahagianya mungkin ada tapi deritanya juga datang sama. Semua benda pasti ada baik dan buruknya.
Demikian juga perkahwinan. Ia baik sebagai saluran yang betul untuk melepaskan syahwat tapi ramai juga orang yang berkahwin hidupnya semakin tidak terurus. Ramai orang menempah neraka sebaik melangkahkan kaki kea lam berumahtangga. Bukankah dangan ijab dan Kabul selain menghalalkan hubungan kelamin, tanggungjawab yang terpaksa dipikul juga turut bertambah? Bukankah apabila anda gagal melaksanakannya, anda membina dosa seterusnya jambatan ke neraka? Berapa ramaikah yang menyesali perkahwinan padahal dahulunya mereka bermati-matian membina janji, memupuk cinta kasih malah ada yang sanggup berkorban apa sahaja asal impian menjadi nyata?
Jika tidak sanggup bergelar isteri tidak usah berkahwin dulu. Jika merasakan diri belum cukup ilmu bergelar ibu ayah, belajarlah dulu. Jika belum bersedia untuk bersabar dengan karenah anak-anak, carilah dulu kesabaran itu. Jangan berkahwin dahulu sebab kenyataannya ramai yang tidak bersedia untuk melangkah tetapi setelah melompat, akhirnya jatuh terjerumus dan tidak jumpa akar berpaut tatkala cuba mendaki naik.
Berkahwin itu indah dan nikmat bagi yang benar-benar mengerti segala tuntutannya. Berkahwin itu menjanjikan pahala tidak putus-putus bagi yang menjadikannya gelanggang untuk menjadikan syurga sebagai matlamat. Berkahwin itu sempadan dari ketidaksempurnaan insan kepada kesempurnaan insan – bagi yang mengetahui rahsia-rahsianya. Berkahwinlah demi Tuhan dan Nabi-Nya, bukan kerana perasaan dan mengikut kebiasaan. Jodoh usah terlalu dirisaukan, tiba masanya ia akan datang menjemput, namun perlu juga anda membuka lorong-lorongnya agar jemputan itu mudah sampai.
Kadangkala Allah sembunyikan matahari, Dia datangkan petir dan kilat. Kita menangis dan tertanya-tanya, kemana menghilangnya sinar. Rupa-rupanya Allah nak hadiahkan kita pelangi. Cinta yang disemadikan tidak mungkin layu selagi ada imbas kembali. Hati remuk kembali kukuh selagi ketenangan dikecapi. Jiwa yang pasrah bertukar haluan selagi esok masih ada.Parut lama pastikan sembuh selagi iman terselit di dada. Kekayaan yang paling kaya adalah akal, kemiskinan yang paling besar adalah jahil, keburukan yang paling hodoh adalah sesat.
Tidak berguna adanya mata andai tidak dapat melihat, tak guna adanya hati kalau tak tahu menilai. Nilailah hati itu dengan teliti sebelum pergi mengundur diri kerana segalanya bermula dengan niat yang bertempat di hati.
- ALHAMDULILLAH~ SEJUK SIKIT HATI MEMBACA :)
Tips/Panduan Atasi Zina Hati
www.iLuvislam.com
dihantar oleh : aisya humaira
editor : kasihsayang
Selagi dinamakan manusia, kita mempunyai perasaan suka mengasihi dan dikasihi. Memang adat kehidupan bahawa kasih cinta didahului dengan berasa rindu, namun jangan pula rindu berlebihan. Kerinduan kepada kekasih, sering kali membekaskan duka, penyakit menyebabkan kelemahan hati. Kita sebenarnya berperang dengan perasaan. Namun, seorang Muslim akan terasa nikmat jika dapat menjauhi keluhan, kesedihan dan kerinduan ini.
Ibnu Qayyim memberikan terapi mujarab mengenai masalah rindu. Sebelum itu beliau memberikan sebab mengapa rasa rindu berlebihan terjadi antaranya: Hati tidak terisi oleh rasa cinta, syukur, zikir dan ibadah kepada Allah sebaliknya membiarkan mata meliar. Pandangan dan renungan mata adalah jalan membawa kepada kesedihan dan keresahan.
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Pandangan mata itu satu daripada sekian banyak anak panah iblis.” Setiap penyakit ada ubatnya. Ubat yang terbaik adalah meneguk daripada pengajaran al-Quran seperti firman Allah yang bermaksud: “Demikianlah supaya kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba kami yang terpilih.” - (Surah Yusuf, ayat 24)
- Ikhlas kepada Allah. Ikhlas adalah ubat penyakit rindu. Ikhlas kepada Allah bermakna selalu berusaha berada di pintu ibadah dan memohon kesembuhan daripada Allah. Jika kita ikhlas kepada Allah, Allah akan menolong kita daripada penyakit kerinduan melalui cara tidak pernah terdetik di hati. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan: “Sungguh jika hati telah berasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, nescaya ia tidak akan menjumpai hal lain yang lebih manis, indah, nikmat dan baik daripada Allah. Manusia tidak akan meninggalkan sesuatu dicintainya, melainkan selepas memperoleh kekasih lain yang lebih dicintainya.
- Doa mengundang sikap, rasa fakir dan rendah diri di hadapan Allah. Oleh itu doa adalah salah satu bentuk ibadah yang agung. Ketika kita berada dalam kesempitan, kita bersungguh-sungguh dalam berdoa, berasakan Allah amat dekat mendengarkan rayuan.
- Mengurus mata dan pandangan. Pandangan yang berulang-ulang adalah suis penting menyalakan api rindu. Orang yang memandang dengan sepintas lalu jarang berasakan hati terusik dan jatuh. Ibnul Qayyim menyatakan: “Orang berakal tidak mudah tergelincir jatuh hati dan rindu, dia tidak tertimpa pelbagai kerosakan. Barang siapa yang terjun ke dalamnya maka ia termasuk orang yang menzalimi diri sendiri, tertipu dan akhirnya binasa. Jika dia tidak melakukan pandangan berkali-kali terhadap orang yang dikagumi dan usahanya itu meragut benang asmara, pastilah asmara tidak akan kukuh mencengkam jiwanya.”
- Bernikah dan membina rumah tangga adalah langkah paling baik. Inilah ubat rindu paling baik. Tidak semestinya bernikah dengan orang yang kita kagumi. Meskipun pernikahan itu dilangsungkan tidak dengan orang dicintai dan diidamkan.
Wanita Solehah Idaman Mujahid
www.iLuvislam.com
nurinaqistina
Editor: everjihad
Seindah-indah perhiasan dunia adalah wanita yang solehah...”
Kumulakan warkah ini dengan bait indah yang ditinggalkan Rasulullah saw kepada seisi alam. Wanita solehah! Idaman semua muslimin di alam maya ini. Alhamdulillah, itulah anjuran Islam yang kita cintai, pilihlah wanita yang mampu menyejukkan pandanganmu dan juga baitul muslim yang bakal dibina tika sampai saat itu, insyaAllah.
Wanita solehah idaman mujahid soleh yang malunya menjadi perisai dirinya, yang zikirnya menjadi penawar dirinya; tak gentar di acah mehnah duniawi kerana dia rindukan wangian syurgawi, dia berpegang pada janji yang terpatri di lubuk hati. Telah dinukilkan panduan sepanjang zaman, itulah lirikan utama buatmu memilih calon isteri. Tiap baris itu telah menjadi hafalanku sejak aku mengenali dunia baligh ini.
Jika harta yang kau idamkan, ketahuilah diriku tidak punya apa-apa harta di dunia ini melainkan ilmu agama yang telah dititipkan buatku oleh mama dan abah. Tiada harta untuk kupersembahkan, hanya ketenangan yang mampu aku sediakan buatmu kerana aku pernah terbaca kata-kata ...
Jika keturunan yang mulia itu yang kau dambakan, ketahuilah jua aku di bawah pengawasan Allah sebagai penjaga mutlak diriku. Aku adalah keturunan mulia, ayahanda Nabi Adam as dan bonda Hawa a.s, sama seperti mu.
Kecantikan, itulah pandangan pertama setiap insan. Malah aku meyakini bahawa kau juga tidak terlepas seperti insan yang lain. Ketahuilah, jika kecantikan itu yang kau inginkan daripada diriku, kau telah tersalah langkah. Tiada kecantikan yang tidak terbanding untuk kupertontonkan padamu. Telah aku hijabkan kecantikan diriku ini dengan amalan ketaatan
kepada tuntutan agama yang kucintai. Kau hanya membuang masa jika kau menginginkan kecantikan lahiriah semata-mata. Aku memerlukan engkau untuk bersama-samaku menegakkan dakwah islamiyyah ini, dan aku merelakan diri ini menjadi penolongmu untuk membangunkan sebuah markas dakwah dan tarbiyyah ke arah jihad hambaNya kepada Penciptanya yang agung. Pendirianku...pernikahanku akan ku jadikan medan pencarian ilmu agama sebagai risalah demi meneruskan perjuangan Islam. Aku masih kekurangan ilmu agama, tetapi berbekalkan ilmu agama yang telah dibekalkan ini. Aku ingin menjadi isteri yang sentiasa mendapat keredhaan Allah dan suamiku untuk memudahkan aku membentuk usrah muslim antara aku, suamiku dan anak-anak untuk dibaiahkan dengan ketaatan kepada Allah Yang Maha Esa. Aku bercita-cita bergelar pendamping solehah, seperti mana yang dijanjikan Rasul,
" Semoga Allah memberi rahmat kurnia kepada lelaki yang bangun di tengah malam lalu dia sembahyang dan membangunkan isterinya, maka sekiranya enggan juga bangun untuk bersembahyang, dia merenjiskan air ke mukanya. Semoga Allah memberi rahmat kurnia kepada wanita yang bangun di tengah malam lalu bersembahyang dan membangunkan suaminya. Maka jika dia enggan, dia merenjiskan air kemukanya."
(Riwayat Abu Daud dengan Isnad yang sahih)
Renungilah FirmanNya ini, lalu kau akan tahu hakikat diriku dan dirimu dipertemukan oleh Allah atas namanya pertemuan.
(An Nisaa’ : 1) "
Kaum lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh kerana Allah telah melebihkan sebahagian mereka (lelaki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan kerana mereka (lelaki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka".
(An-Nissa':34)
Membenarkan seperti apa yang telah Dia katakan dalam QalamNya yang mulia. Aku meyakini bahawa engkau adalah pemimpin untukku. Jadikanlah suatu pernikahan itu sebagai asas pembangunan iman dan bukannya untuk memuaskan bisikan syaitan yang menjadikan ikatan pernikahan sebagai tunjang nafsu semata-mata. Moga diriku dan dirimu sentiasa didampingi kerahmatan dan keredhaanNya. Lakukanlah tanggungjawabmu itu dengan syura kesabaran, qanaah ketabahan moga kita akan menjadi salah satu daripada jemaah saf menuju ke syurga insyaAllah.
Aku tidak menginginkan hantaran bersusun, mas kahwin yang hanya akan menyebabkan hatiku buta dalam menilai erti kita dipertemukan oleh Allah atas dasar agama. Cukuplah seandainya, maharku sebuah Qalam Mulia, Al-Quran, dan hadis-hadis Nabawi kerana aku meyakini bahawa Qalam itu mampu memimpin rumahtanggaku dalam meraih keredhaanNya bukan kekayaan dunia yang bersifat sementara. Jua tidak ternilai harga maruah diriku untuk dibanding dengan nilai wang ringgit atau nilai duniawi. Selaras jua dengan hadis Nabi, aku mahu jadi wanita yang punya barokah.
Bantulah aku dalam menjayakan agama Allah, kerana ia adalah laluan untuk aku menyempurnakan separuh daripada agamaku, insyaAllah. Akhlakmu yang terdidik indah oleh ibu bapa dan orang sekelilingmu, itulah yang aku harapkan daripada kekayaan duniawi yang kau sediakan.
Tidak lagi wujud keborosan dan kebakhilan kerana semuanya berada di dalam udara Qana'ah (berpuas hati dengan apa yang ada), redha dan yakin bahawa dunia ini bukanlah negara Janatunna'im. Lihatlah rumahtangga Rasulullah s.a.w kadang-kadang berlalu sebulan demi sebulan, pernah dapurnya tidak berasap kerana tidak ada bahan makanan yang dapat dimasak. Walaupun demikian susahnya, rumahtangga Rasulullah s.a.w tetap menjadi rumahtangga yang paling bahagia yang tidak ada tolok bandingnya hingga ke hari ini.
*MUDAH-MUDAHAN AKU JUMPA SATU NANTI* AMIN!!
Kisah Tentang Ainul Mardhiah (Bidadari Syurga)
Bidadari merupakan salah satu anugerah Allah kepada seorang lelaki yang memasuki syurga. Bagi seorang wanita yang solehah maka bidadari bagi suaminya adalah dikalangan bidadari2 kurniaan Allah dan dia (isteri solehah merupakan ketua akan segala bidadari- bidadari).
Berjihad pada agama Allah merupakan satu amalan yang menjadi kesukaan Allah swt dan ini merupakan sunnah besar nabi SAW dan kalangan sahabat-sahabat. Setiap manusia yang mati walaupun berapa umurnya maka akan ditanya dimanakah masa mudanya dihabiskan.
Kisah......Ainul Mardhiah bermula disini
'Ainul Mardhiah merupakan seorang bidadari yang paling cantik dikalangan bidadari-bidadari yang lain (bermaksud mata yang di redhai). Suatu pagi (dalam bulan puasa) ketika nabi memberi targhib (berita-berita semangat di kalangan sahabat
untuk berjihad pada agama Allah) katanya siapa-siapa yang keluar di jalan Allah tiba-tiba ia shahid, maka dia akan dianugerahkan seorang bidadari yang paling cantik dikalangan bidadari2 syurga. Mendengar berita itu seorang sahabat yang usianya sangat muda teringin
sangat nak tahu bagaimana cantiknya bidadari tersebut.... tetapi dia malu nak bertanyakan kepada nabi kerana malu pada sahabat-sahabat yang lain. Namun dia tetap beri nama sebagai salah sorang yang akan keluar/pergi. Sebelum Zohor sunnah nabi akan tidur sebentar
(dipanggil khailulah, maka sahabat yang muda tadi juga turut bersama jemaah tadi... tidur bersama-sama.... Dalam tidur tersebut dia bermimpi berada di satu tempat yang sungguh indah, dia bertemu dengan seorang yang berpakaian yang bersih lagi cantik dan muka yang
berseri2 lalu ditanyanya dimanakah dia... lalu lelaki itu menjawab inilah syurga. Lalu dia menyatakan hasrat untuk berjumpa dengan 'Ainul Mardhiah... lalu ditunjuknya di suatu arah maka berjalan dia... disuatu pepohon beliau mendapati ada seorang wanita yang tak
pernah dia lihat kecantikan begitu... tak pernah dilihat didunia ini... lalu diberi salam dan dia
bertanya andakah Ainul Mardhiah... wanita itu menjawab ehh tidakk... saya khadamnya Ainul Mardhiah ada di dalam singgahsana sana.
Lalu dia berjalan dan memasuki satu mahligai yang cukup indah dan mendapati ada seorang lagi wanita yang kecantikannya berganda-ganda dari yang pertama tadi sedang mengelap permata-mata perhiasan di dalam mahligai.... lalu diberi salam dan di tanya lagi adakah dia ainul mardiah lalu wanita itu menjawab...eh tidakkk saya hanya khadamnya di dalam mahligai ini...Ainul Mardiah ada di atas mahligai sana,..... lalu dinaikinya anak-anak tangga mahligai permata itu kecantikkannya sungguh mengkagumkan... lalu dia sampai ke satu mahligai dan mendapati seorang wanita yang berganda-ganda cantik dari yang pertama dan berganda-ganda catiknya dari yang kedua.... dan tak pernah dia lihat di dunia.... lalu wanita itu berkata
...akulah Ainul Mardhiah, aku diciptakan untk kamu dan kamu diciptakan untk aku.... bila lelaki itu mendekatinya wanita itu menjawab... nantiii kamu belum syahid lagiiii......tersentak itu pemuda itu pun terjaga dari tidurnya lalu dia menceritakan segala-galanya kepada satu sahabat lain, namun begitu dia memesan agar jangan menceritakan cerita ini kepada Nabi SAW... tapisekiranya dia shahid barulah ceritakan kepada Nabi.
Petang itu pemuda itu bersama-sama dengan jemaah yang terdapat Nabi di dalamnya telah keluar berperang lalu ditakdirkan pemuda tadi telah shahid. Petang tersebut ketika semua jemaah telah pulang ke masjid, di waktu hendak berbuka puasa maka mereka telah menunggu makanan untuk berbuka (tunggu makanan adalah satu sunnah nabi). Maka kawan sahabat yang shahid tadi telah bangun dan merapati nabi SAW dan menceritakan perihal
sahabat nabi yang sahaid tadi... dalam menceritakan itu nabi menjawab benar... benar...benar... dalam sepanjang cerita tersebut. Akhirnya nabi SAW berkata memang benar cerita sahabat kamu tadi dan sekarang ini dia sedang menunggu untuk berbuka puasa di syurga....
Wallahu wa'lam
Kisah Ashabul Kahfi
Kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad) perihal mereka dengan benar; sesungguhnya mereka itu orang-orang muda yang beriman kepada Tuhan mereka dan kami tambahi mereka dengan hidayat lagi petunjuk. (al-Kahfi: 13 )
Pemuda-pemuda itu berhenti melepaskan lelah. Peluh menitis membasahi dada dan tengkuk. Terikan matahari menambah lagi rasa haus. Mereka sungguh letih, mereka juga lapar. Tetapi mereka tidak boleh berhenti lama. Musuh bila-bila masa sahaja akan dapat menghidu gerak langkah mereka. Mudarat terlalu besar jika mereka terus berada di kota atau bertahan lebih lama. Akhirnya langkah mereka sampai ke gua. Oh Tuhan, Kurniakanlah kami rahmat dari sisi-Mu dan berilah kemudahan-kemudahan serta pimpinan kepada kami untuk keselamatan agama kami.
Gua yang gelap menjadi pilihan Allah untuk mereka. Boleh jadi ada kerahmatan dari sisi Allah untuk mereka di sini setelah seisi kota memusuhi mereka. Bukan!..bukan! Mereka bukan sahaja bermusuh tetapi ingin merejam dan membunuh mereka.
Bumi yang luas dirasakan sempit apabila desakan dan tentangan dakwah mereka diancam. Jika mereka terus tinggal, satu persatu nyawa mereka akan hilang sedangkan mereka masih muda. Mereka masih baru. Mereka perlu selamatkan diri. Dakwah ini lebih panjang. Desakan demi desakan yang membahayakan menjadikan mereka hampir lemas dan tewas.
Tidak! Iman tidak sesekali akan tewas pada kekufuran. Itulah nekad mereka. Mereka bangkit berdiri. Mereka telah nyatakan apakah yang hak dan apakah yang batil. Buat masa ini mereka perlu bertahan. Mungkin berundur sebelum mengambil langkah seterusnya. Barangkali gua yang suram boleh membuka jalan ilham dari Allah yang lebih terang. Barangkali Allah ingin tunjukkan bahawa memadai dalam gua yang kecil ini mereka mampu mengatur semula langkah dakwah yang lebih besar dan lebih berkesan pada keesokan hari.
Akhirnya mereka bersandar di dinding gua, menghela nafas yang panjang. Takut, waspada, redha dan syukur. Perasaan bercampur-baur. Tetapi hati mereka tetap cemas. Bimbang dan cemas untuk menutup mata. Bagaimanakah jika mereka tertidur musuh datang mengheret mereka? Bagaimana jika mereka terlelap keselamatan saudara-saudara seperjuangan akan terancam? Masing-masing memandang wajah-wajah saudara mereka yang sudah keletihan. Mereka juga letih seperti dirinya. Tetapi mereka masing-masing sanggup buat apa sahaja untuk menjaga keselamatan sahabat-sahabat seperjuangan. Mereka sanggup meminggirkan kantuk, membuang penat sendiri kerana mengenangkan saudara-saudara mereka ini yang bertungkus menghayun langkah dan dakwah.
‘Tuhan kami ialah Tuhan yang mencipta dan mentadbirkan langit dan bumi!’
‘Kami tidak sekali-kali akan menyembah Tuhan yang lain dari padanya’
‘Jika kami menyembah yang lainnya bermakna kami memperkatakan dan mengakui sesuatu yang jauh dari kebenaran.’
Peristiwa, tutur kata dan karekter berani sahabat-sahabat mereka di kota tadi bagaikan tayangan yang berulang. Peristiwa itulah pengalaman dakwah yang paling kemuncak mereka lakukan. Biarpun pedih dengan kata nista yang dilemparkan, biarpun teruk layanan yang mereka terima akan tetapi mereka tetap hadapi tekanan, bantahan dan celaan dengan sabar. Keadaan menjadi kian runcing, apabila mereka menjadi buruan, mereka diisytihar sebagai kumpulan yang salah dan diancam dengan hukuman, maka demi keselamatan mereka dan masa depan dakwah akhirnya membawa mereka ke gua.
‘Sepatutnya kaum kita yang menyembah tuhan-tuhan yang banyak nyatakan hujah’, kata salah seorang dari mereka.
‘Ya, sepatutnya mereka boleh datangkan hujah dan bukti tentang tuhan yang mereka sembah’, sahut seorang lagi.
‘Mereka zalim dan menzalimi diri sendiri’ ujar yang lain pula.
Andainya mereka berfikir untuk mencari-cari hujah. Bukan mengikut emosi, bukan hanya mengikut sahaja cara hidup tradisi. Sudah tentu mereka tidak menolak. Mereka bukan tidak cerdik. Ada yang memimpin masyarakat. Ada yang bijak mencari kekayaan. Ada yang memimpin kota dan berkuasa sebagai penguasa.
‘Tidak sepatutnya mereka menolak dan berdusta terhadap Allah Tuhan yang sebenarnya’.
Akhirnya Allah tidurkan mereka dengan nyenyaknya dalam gua itu. Hari berganti hari, minggu bertukar, musim berubah…Biarpun matahari terbit dan memacar cahaya menembusi gua di sebelah kanan dan tenggelam di sebelah kiri mereka. Mereka terus lena.
Sesekali posisi badan mereka berubah, anggota mereka bergerak-gerak dan mata mereka tidak rapat tertutup lantaran cemas dan waspada. Tetapi mereka tidur bertahun-tahun dalam jagaan Allah dengan seekor anjing serigala penjaga di pintu gua yang menimbulkan rasa gerun jika ada manusia yang mampir.
Kemudian Allah bangkitkan mereka dari tidurnya, dan membuatkan mereka tertanya-tanya sesama sendiri.
‘Berapa lama kita tidur?
‘Mungkin kita tertidur seharian atau separuh hari’
‘Allah jua yang lebih mengetahui’
Tetapi hal tidur ini bukan utama bagi mereka. Biarlah waktu dan tempoh tidur itu terus menjadi rahsia di antara rahsia-rahsia Allah. Itu kesimpulan akhir mereka. Bukankah dalam kerja-kerja dakwah ini penuh dengan rahsia-rahsia dari Allah. Termasuk bilakah akan tibanya hari keimanan dan kemenangan. Andainya manusia tahu semua perkara, maka apa perlunya lagi usaha, langkah, rancangan dan waspada.
‘Ayuh, seorang dari kita perlu keluar mencari makanan’ Ujar seorang pemuda. Lantas salah seorang dari mereka dipilih. Mereka perlu makan, jika tidak makin mudarat jadinya nanti. Jika ada seorang yang sakit seluruh langkah usaha mereka akan perlahan atau lumpuh dengan gangguan itu.
Tidak, mereka tidak ingin mati kelaparan di sini. Andainya itu berlaku, sia-sialah usaha mereka selama ini. Biarpun memang akan ada risiko yang bakal berlaku dalam setiap tindakan dan keputusan mereka, tetapi biarlah mereka mengambil risiko yang paling kecil. Itulah pendirian mereka.
‘Bawa wang perak kamu ke bandar dan pilihlah makanan yang baik dan halal’
‘Bawalah pulang ke sini makanan dari kota, tetapi ingat saudara perlu berhalus dan berhati-hati dalam semua segi dan perlakuan’. Pesan mereka lagi kepada saudara mereka itu agar jangan sampai mata-mata musuh kenal dan sedar kehadirannya di tengah khalayak.
‘Jika tidak, mereka akan merejam dan bunuh atau mereka akan paksa kamu meninggalkan akidah ini’
Dipendekkan cerita, Allah dedahkan hal mereka kepada orang ramai supaya manusia mengetahui bahawa janji Allah menghidupkan semula orang mati adalah benar, dan bahawa hari kiamat itu tidak ada sebarang syak padanya; pendedahan itu berlaku semasa orang-orang itu berbantahan sesama sendiri mengenai perkara hidupnya semula orang mati. Mungkin bagi manusia, tidur hanya perkara yang kecil. Tetapi ia adalah suatu rahsia dari Allah yang amat besar.
Mungkin bagi Ashabul Kahfi, mengambil langkah kecil dan bertahan di gua adalah suatu mudarat kecil yang terpaksa mereka hadapi. Langkah bagi mereka untuk menyelamatkan mudarat besar yang tak terduga dan dakwah yang mereka harapkan terus berpanjangan.
Tetapi Allah jualah pemilik dan pengatur yang mutlak terhadap rahsia yang berlaku di gua yang kecil. Allah juga biarkan kita terus-menerus tertanya-tanya berapakah bilangan Ashab al-Kahfi seperti pemuda-pemuda bertanya-tanya sesama sendiri berapa lamakah mereka tertidur. Allah biarkan kita tertanya-tanya dan tidak terduga banyak perkara dan kejadian. Agar kita tidak berhenti untuk mencari-cari rahsia dan kemukjizatan-Nya. Agar jiwa kita hidup, tidak buntu dan sentiasa berfikir seperti pemuda Ashabul Kahfi.
Katakanlah (wahai Muhammad): Tuhanku lebih mengetahui akan bilangan mereka, tiada yang mengetahui bilangannya melainkan sedikit. Oleh itu, janganlah engkau berbahas dengan sesiapapun mengenai mereka melainkan dengan bahasan (secara sederhana) yang nyata (keterangannya di dalam Al-Quran) dan janganlah engkau meminta penjelasan mengenai hal mereka kepada seseorangpun dari golongan (yang membincangkannya). Sesungguhnya kisah Ashab al-Kahfi hanyalah secebis dari rahsia keagungan Allah. (Al-Kahfi: 22 )
Dan mereka telah tinggal tidur dalam gua mereka: Tiga ratus tahun dan sembilan lagi - (Al-Kahfi: 25)
Katakanlah (wahai Muhammad): Allah jua yang mengetahui tentang masa mereka tidur; bagiNyalah tertentu ilmu pengetahuan segala rahsia langit dan bumi; terang sungguh penglihatanNya (terhadap segala-galanya)! Tidak ada bagi penduduk langit dan bumi pengurus selain daripadaNya dan Dia tidak menjadikan sesiapapun masuk campur dalam hukumNya. - (Al-Kahfi: 26)
Adakah engkau menyangka (wahai Muhammad), bahawa kisah “Ashaabul Kahfi” dan ‘Ar-Raqiim’ itu sahaja yang menakjubkan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Kami? - (Al-Kahfi: 9)
Nota:
a) Kisah ini diambil sumbernya dari Surah al-Kahfi bermula dari ayat 9 sehingga 26. Kesemua dialog dan gambaran mereka di dalam gua adalah dari ayat-ayat berkenaan.
b) Penulis hanya menambah di permulaan kisah ini berkenaan suasana ataupun keadaan mereka sewaktu dalam perjalanan ke gua. Untuk babak seterusnya dan juga setiap dialog dari tutur kata mereka semuanya berdasarkan ayat-ayat al-Quran dari surah tersebut.
c) Pembacaan kisah ini juga wajar digandingkan dengan kisah 2 sahabat Nabi s.a.w iaitu Abbad b. Bisyr dan Ammar b. Yasir r.a. Mereka ini dua sahabat, seorang Ansar dan seorang Muhajirin yang disaudarakan di atas nama persaudaraan Islam oleh Rasulullah s.a.w. Mereka ini muda, sebaya dan amat terkesan dengan surah al-Kahfi ini dalam tindakan dan dakwah yang mereka lakukan.
SUMBER: http://wmazmi.wordpress.com/2008/05/23/kisah-ashabul-kahfi/